Pages

Kamis, 13 Oktober 2011

PEMANFAATAN MUSIK KLASIK SEBAGAI UPAYA MENYELENGARAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI SISWA

PEMANFAATAN MUSIK KLASIK SEBAGAI UPAYA MENYELENGARAKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI SISWA
           
1.      Pendahuluan
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menuntut para generasi penerus bangsa untuk terus belajar dan mempersiapkan diri untuk menjadi sumber daya manusia yang bermutu dan unggul. Supaya, para generasi dapat ikut serta membantu bangsa secara aktif dalam kencah persaingan global. Untuk itu, salah satu unsur yang menentukan adalah diraihnya kualitas otak yang prima bagi anak bangsa.
Perkembangan kualitas otak yang prima itu dimulai masih berada dalam kandungan sampai bayi lahir. Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak tersebut, baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak tersebut, seperti kesehatan fisik, mental, spiritual dan sosisal. Di samping itu terdapat pula faktor yang secara tidak langsung mempengaruhinya, seperati pendidikan, bahasa, kemampuan berhitung, komputer, musik, kebudayaan dan lingkungan sekitar. Cara belajarpun juga diperhitungkan dalam pendidikan. Belajar yang hanya dengan membaca buku saja tanpa ada sesuatu lain dapat menjadi hal yang membosankan, sehingga mempengaruhi kreatifitas, daya ingat dan konsentrasi seseorang.
Sekolah atau pun perguruan tinggi sebagai institusi yang mencetak generasi penerus hendaknya mengembangkan cara-cara belajar yang baru, misalnya mencari, mengolah, memilih sesuatu yang dapat membangkitkan semangat para pelajar.
Untuk itu diperlukan  beberapa variasi dalam upaya menyelenggarakan pembelajaran yang efektif bagi siswa. Salah satu nya yaitu dengan menggunakan musik pada saat proses belajar berlansung. Sehingga tidak hanya menggunakan otak kiri ataupun otak kanan saja, tapi antara otak kanan dan otak kiri digunakan secara seimbang. Dengan itu siswa mendapatkan kesegaran otak yang baru untuk berfikir kembali. Dalam hal pembelajaran seperti ini musik yang paling tepat yaitu musik klasik. Karena musik klasik mempunyai nada, lantunan irama yang lembut dan menyentuh yang berpengaruh pada keadaan fisik, mental, emosi dari seseorang yang mendengarnya. Pernyataan seperti diatas juga dijelaskan oleh Campbell ( 1946 ) bahwa musik merupakan bagian tertinggi dari budaya dan ekspresi manusia. Musik memungkinkan para penggunanya merasa berhubungan dengan sesuatu yang lebih tinggi. Dengan musik klasik tertentu, seperti musik Barok, terjadi antara pikiran, badan, perasaan dan roh.
Oleh karena itu, musik klasik merupakan sarana yang tepat begi siswa untuk menghilangkan kejenuhan disaat pelajaran berlangsung. Sehingga siswa dapat belajar dengan tenang dan nyaman dan secara optimal. Dengan demikian diharapkan dimasa mendatang generasi penerus menjadi lebih cerdas dan kreatif, serta unggul dalam pergaulan yang semakin meluas dengan bangsa lain.
Di sini peran gurulah yang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai bagian dari sistem pendidikan mempunyai peran sebagai pengajar, pendidik, pembimbing dan tidak kalah pentingnya yaitu sabagai penyedia media dalam hal ini musik klasik  yang dapat memberikan ketenangan jiwa dan suasana baru bagi pelajar. Dalam hal ini guru mempunyai kewenangan untuk mencari bentuk-bentuk pembimbingan yang tepat kepada siswanya.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini meliputia (1) pengertian musik klasik (2) karakteristik musik klasik (3) mengapa harus menggunakan musik klasik (4) manfaat musik klasik dalam upaya menyelenggarakan pembelajaran efektif bagi siswa. Adapun tujuan penulisan makalah ini meliputi (1) mendiskripsikan pengertian musik klasik (2) mendiskripsikan karakteristik musik klasik (3) menjelaskan mengapa memilih musik klasik (4) menjelaskan manfaat musik klasik dalam upaya menyelenggarakan belajar yang efektif bagi siswa.
2. Pembahasan
2. 1 Pengertian musik klasik
Apa itu musik klasik, dan komposisi seperti apa sih yang layak digolongkan sebagai musik klasik? Genre musik yang satu ini memang sering mengundang salah pengertian dimata mereka yang “awam”. Biasanya jenis musik ini dianggap identik dengan musik yang dimainkan oleh orkestra. Stereotip ini tidak selamanya benar, sebagaimana pengertian orkestra yang melulu diartikan sebagai musik yang dimainkan oleh sepasukan musisi dengan didominasi oleh alat musik gesek (string).
Sekitar tahun 1750-1825 musik klasik diartikan sebagai komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa. Biasanya musik klasik ini digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para komposer klasik sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka gubah. Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan semata-mata untuk mempermudah, terutama untuk kepentingan akademis.
Ada pula pengertian lain dari musik klasik (walaupun yang ini jarang dipakai), yaitu semua musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua jaman, baik itu berupa simfoni Mozart, kantata Bach atau karya-karya abad 20. Istilah “keindahan intelektual” itu sendiri memiliki pengertian yang relatif bagi setiap orang. Dalam pengertian ini, musik dari era modern seperti Kitaro, Richard Clayderman, Yanni, atau bahkan Enya, juga bisa digolongkan sebagai musik klasik, tergantung dari sisi mana kita menikmatinya. Kalau kita lebih banyak menikmati elemen intelektual – dalam pengertian melodi, harmoni, atau aspek komposisi lainnya, maka jadilah ia musik klasik. Tapi kalau kita berpegang pada pengertian yang pertama tadi, maka jelas jenis musik ini tidak masuk dalam pengertian musik klasik. Untuk ini tersedia genre tersendiri, yaitu “new age”, atau terkadang juga digolongkan sebagai “art music”.
Dari sini dapat diartikan  bahwa  musik klasik merupakan sebuah musik  yang indah karena serangkaian nada-nadanya yang dimainkan secara teratur dan seirama sehingga menghasilkan serangkaian bunyi yang indah dan enak didengar. Musik klasik merupakan bagian tertinggi dari budaya dan exspresi manusia. Musik klasik memungkinkan seseorang  merasa berhubungan dengan sesuatu yang lebih tinggi, karena musik klasik memiliki irama teratur dan nada-nada teratur, bukan nada-nada miring, yang mampu mengubah kekacauan dan deharmoni menjadi keteraturan, harmoni, konsistensi, logika inspirasi dan kegembiraan . Musik klasik tertentu, seperti music Barok, terjadi harmoni antara pikiran, badan, perasaan, dan roh. Lozanov menemukan bahwa music barok yang ritmis dan menenangkan mempunyai dampak yang hebat terhadap seseorang yang sedang belajar untuk menerima informasi dan mengingatnya.
2.2  Karakteristik musik klasik
 Pada umumnya karakteristik musik klasik dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu antara jenis music klasik dan periode music klasik. Yang disebut musik klasik adalah musik yang diciptakan mulai dari abad ke-16 sampai abad ke-18. Dari abad 16 sampai abad 18 terbagi menjadi tiga abad, yang kemudian dibagi menjadi tiga periode yaitu:
1. Periode barok (kira-kira tahun1600-1750)
Ciri-ciri jenis musik ini:
a. Tekstur musik polifoni (harmoni di mana setiap suara bergerak seniri-sendiri seperti benang kusut tetapi sebenarnya merupakan jalinan yang luar biasa, begitu ramai, tapi harmonis)
b. Alat musik tidak begitu banyak, yang menonjol adalah seperti alat musik harpsichord (belum ada piano pada saat ini), Clavichord, Organ, dan alat-alat musik orkestra.
c. Semua konsep melodi memakai teknik kontrapung (satu melodi dikontra dengan melodi lain, demikian juga melodi yang mengkontra dikontra lagi dengan melodi lain, namun dengan modus yang berbeda-sering disebut kontrapung 2 suara atau 3 suara). Para Komposer yang terkenal adalah A. Vivaldi, J.S.Bach seorang Musikus Gereja yang excellent, G. F. Handel dll.
2. Periode Klasik (1750-1820)
Ciri-ciri jenis musik ini:
a. Bentuk musik baru mulai bermunculan.
b. Konsep musik ini secara tekstur sudah mulai meninggalkan polifonik walaupun masih ada komposer yang terus menggunakannya.
c. Secara harmoni sederhana tidak sekompleks barok, bentuk musik sangat menekankan balansitas, proporsional, rasional,struktur yang sempurna.
d. Alat-alat musik sudah mulai banyak, orkestra mulai cukup memakai personel yang banyak. Komposer yang terkenal adalah Haydn, Mozart, Beethoven.
3. Periode Romantik (1800-1890)

Ciri-ciri jenis music ini:.
 a. Bentuk musik yang semakin banyak, orkestra yang besar dengan jenis alat musik yang sangat beragam.
b. Kontras dinamika merupakan ciri yang sangat menojol.
c. Filosofi musik ini adalah mengekspresikan segala sesuatu yang ada di dalam diri, tidak perduli bentuknya seperti apa (walaupun pada romantik awal ciri bentuk musik klasik masih dipertahankan).
d. Harrmoni sangat kompleks, chord-chord yang disonan bermunculan. Jangan heran jika kita mendengar musik ini ada suasana yang bercampur aduk antara sedih, gembira, marah, yang semuanya bisa dituangkan dari harmoni, serta gerakan melodi dan permainan dinamika yang kontras dan seringkali menciptakan ketegangan-ketegangan.
Para komposer yang terkenal adalah Mendelssohn, Chopin, Schumman, Liszt, Brahms, dll.

Dari ketiga ulasan masing-masing ciri periode diatas dapat disimpulkan karakteristik dari music klasik adalah
a. Mempunyai tekstur musik yang harmonis
b. Alat musik tidak begitu banyak
c.  Dimainkan secara teratur dan seirama
d. Mempunyai irama yang lembut dan indah
e. Nada-nadanya tidak miring
  
2. 3 Mengapa musik klasik
 Semakin modern dunia teknologi  kehidupan ini sungguh unik, banyak hal-hal yang sudah langka dan  banyak ditinggalkan orang, bahkan tidak dimingkinkan lagi antuk dipergunakan, tiba-tiba dipasarkan ulang secara besar-besaran dan laku keras. Salah satu barang antik  yang kini menjadi incaran dan  sedang naik daun adalah musik klasik. Setelah sekian lama menghilang dan mulai ditinggalkan jenis musik ini hanya dinikmati oleh kelompok sosial tertentu yang sangat terbatas jumlahnya. Remaja-remaja perkotaan yang umumnya menyukai musik dan menguasai judul lagu-lagu beserta isinya, mungkin tidak satupun di antara mereka yang tahu tentang musik klasik karya-karya Mozart, Vivaldi dll. Jangankan kalangan remaja, orang-orang dewasa pun mungkin hanya tahu nama-nama pemusik klasik sekadarnya saja, adapun lagu-lagu klasiknya sendiri boleh jadi tidak pernah mereka dengar.
Dengan berjalanya waktu keadaan menjadi berbalik dan berbeda. Musik klasik yang dlu dilupakan dan bukan menjadi trend. Sekarang menjadi layaknya seorang penolong yang dilahirkan kembali. Berkat peneliti-peneliti yang ahli dan kreatif di negara-negara Barat, musik klasik yang dulunya menghilang dipromosikan kembali. Musik klasik yang dipromosikan sekarang ini bukan hanya sekedar rmusik klasik saja yang fungsinya untuk menghibur (entertaining effect), tetapi yang tidak kalh pentingnya digunakan sebagai efek penunjang belajar (learning-support effect) serta digunakan sebagai efek memperkaya daya ingat dan fikiran ( enricthing-mind effect). Dalam era baru ini kaitannya dengan hal perkembangan pendidikan, musik klasik yang mempunyai irama nada yang diibaratkan seirama dengan detak jantung manusia dijadikan sebagai sarana yang penting dalam pengiring belajar di ruang kelas. 
Dari pokok bahasan diatas dapat terjawab, mengapa musik klasik digunakan pada waktu proses belajar berlangsung. Hal itu dapat dijawab, alasannya karena musik, kususnya musik klasik merupakan pemenuhan kebutuhan dari otak kanan. Karena otak kanan merupakan otak yang menyangkut hal –hal antara lain, emosi, intuisi, imajinasi, seni dan kreatifitas. Sedangkan otak kiri yang menyangkut hal-hal antara lain, tentang penalaran, pemikiran logis-analitis dan sekuensial. Dari  otak kiri inilah yung banyak dikuras tenaganya selama ini pada waktu palajaran berlangsung. Penggunaan otak yang tidak seimbang akan menimbulkan kejenuhan dan kelelahan dalam belajar. Otak kanan yang tidak punya kerjaan karena telalu terpusat di otak kiri akan mengganggu kinerja dari otak kiri. Untuk dapat berfungsi sepenuhnya, kedua belahan otak perlu dirangsang secara seimbang. Salah satunya dengan menggunakan musik klasik.
2.4  Manfaat musik klasik dalam upaya menyelenggarakan belajar yang efektif bagi siswa.
Kehidupan manusia tak bisa dipisahkan dengan irama. Denyut nadi dan degup jantung manusia pun memiliki irama khusus. Belahan otak kanan, menunjukkan aktivitas kerja ketika diperdengarkan musik. Dan seperti apa reaksi yang akan diperlihatkan otak, tergantung dari jenis musik yang mempengaruhinya.
Musik banyak diyakini dapat melejitkan imajinasi dan memunculkan hal-hal yang tersembunyi yang disimpan oleh diri seseorang. Menurut Dra Tjipto Susana, M. Si, musik itu dapat merangsang koneksi antar neuron. Jadi ketika seseorang mendengarkan musik itu berarti ada bagian syaraf tertentu yang dirangsang untuk selalu berkoneksi. Ketika seseorang mendengarkan musik-terutama musik-musik yang lembut seperti Mozart dan Bethoven- biasanya dapat menjadikan suasana menjadi nyaman dan saat otak merasa nyaman inilah biasanya otak akan bekerja secara maksimal.


Hal ini cocok untuk diaplikasikan guna menunjang proses pembelajaran di sekolah, misalnya saat anak-anak mengerjakan ulangan harian, memakai musik sebagai latar belakang tentunya menjadi sangat efektif karena sistem syaraf anak yang tegang maka akan mengendur dan otak akan dapat bekerja dengan baik sehingga ulanganpun menjadi saat-saat yang menyenangkan bagi anak. Hal ini dipertegas oleh seorang pakar fisika bahwa musik barpengaruh terhadap seseorang bukan hanya dari keindahan nadanya saja, tetapi ditentukan oleh frekuensi dan amplitudo getaran-getaran suara. Jadi, dalam proses belajar mengajar dapat dimasukkan unsur musik. Musik dipakai sebagai background yang mengiringi pelajaran. Musik yang digunakan adalah musik-musik klasik instrumental, sehingga siswa menjadi rileks dan memiliki semangat belajar yang tinggi serta menikmati pelajaran yang diajarkan gurunya.
Ada suatu eksperimen yang membuktikan bahwa adnya suatu menfaat yang besar dari mendengarkan musik klasik, yaitu dalam suatu eksperimen di Universitas California. Dalam penelitian ini Gordon Shaw dan Rauscher membagi 33 anak usia 15 dan 16 tahun menjadi dua kelompok. Selama delapan bulan satu kelompok belajar sambil mendengarkan musik, sedangkan kelompok satunya tidak. Setelah itu kedua kelompok diberi tes intelegensi tertentu, yaitu dengan mmengerjakan soal-soal baik dalam bentuk obyektif maupun uraian. Ternyata setelah kedua kelompok tersebut selesai mengerjakan dan telah dikoreksi oleh pemberi materi, hasil yang dicapai ternyata lebih bagus diraih oleh anak-anak yang pada waktu pelajaran berlangsung diperdengarkan music klasik.
Dari pemaparan dan contoh tersebut sudah banyak sekali manfaat-manfaat yang dapat diambil, antara lain:
a.       Dapat menenangkan pikiran, perasaan, dan jiwa para siswa yang mendengarkan
b.      Dapat menjadika siswa berfikir yang positif
c.       Dapat melejitkan imajinasi yang luas dan memunculkan hal-hal yang tersembunyi dan tersimpan oleh siswa
d.      Dapat lebih mendorong Kecerdasan otak siswa 
e.       Menjadikan siswa menjadi lebih tenang dan dan nyaman sehingga siswa lebih konsen kepelajaran yang sedang berlangsung.
3.  Penutup
Telah dibahas secara singkat tentang music, khususnya music klasik dalam kehidupan manusia dan cirri-ciri beserta menfaat dalam upaya mencerdaskan anak khususnya untuk para pelajar. Drai uraian diatas sedapat mungkin music klasik diperkenalkan dan bahkan dianjurkan kepada lembaga pendidikan dari segala tingkat untuk diperdengarkan pada saat belajar mengajar berlangsung. Dengan hal tersebut diharapkan bahwa di masa mendatang generasi penerus menjadi lebih cerdas dan kreatif, serta dapat unggul dalam pergaulan yang semakin meluas dengan bangsa lain di melenium ketiga ini.


RUJUKAN

Lingerman, Hal. A., The Healing Energies of Music, Quest Books, Wheaton, 11.      USA,1995.
Campbell, Don, The Moozart Effect, Tapping The Power of Music to Heal the Body, Strebgthen the Mind and Unlock the Creative Spirit, avon Books,m New York, 1995.
http // eduloka.wordpress.com/2008/08/01/pengaruh musik-pada anak

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More